Jumat, 31 Juli 2015

IKUTLAH AKU
MATIUS 9 : 9-13
I.                    Pendahuluan
Kehidupan Matius:
Dalam ay. 9, Matius duduk di rumah cukai yang berarti tempat pemungut cukai/pajak. Matius adalah seorang pemungut cukai. Matius disebut juga Lewi (Markus 2:14; Lukas 5:27). Pemungut cukai berarti penagih pajak, yakni petugas-petugas yang bertugas untuk memungut cukai atau pajak untuk pemerintah penjajah (Roma).
Pemungut cukai sering kali memeras rakyat (band. perkataan Zakheus dalam Luk.19:8) untuk menguntungkan diri sendiri. Jawaban Yohanes Pembaptis untuk pertanyaan para pemungut cukai (Luk. 3:12-13): “Jangan menagih lebih banyak dari apa yang telah ditentukan bagimu” menunjukkan bahwa ada banyak pemungut cukai yang menagih atau menuntut masyarakat untuk membayar pajak melebihi dari apa yang telah ditentukan kaisar, raja dan wali negeri.

Pemungut cukai dibenci dan dianggap najis oleh orang Yahudi fanatik, karena mereka senantiasa berhubungan dengan orang-orang kafir dan seringkali ‘memeras’ masyarakat. Karena itulah orang Farisi tidak boleh makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang-orang berdosa (Mat. 9:11)
II.                  Isi
Bagaimana kita meresponi panggilan Tuhan “Ikutlah Aku”
Memalui bacaan Firman Tuhan (Mat 9:9-13) ada 3 hal penting yang dilakukan oleh orang percaya dalam meresponi panggilan Tuhan (Ikutlah Aku) yaitu
1.       Berani mengambil keputusan (9)
Matius tampa berpikir panjang dia lalu berdiri dan mengikuti Yesus.
Mengapa Matius ambil keputusan demikian karena Matius kenal siapa yang mengajak. Matius mengetahui yang mengajak dia adalah Yesus yang menyembuhkan orang sakit, mengajar, melakukan mujizat dll.

Aplikasi
Saat kita mau mengambil keputusan untuk mengikuti seseorang yang mengajak kita maka ada beberapa hal yang akan perhatikan siapa yang mengajak kita apakah kita sungguh mengenal dia sehingga ketika kita diajak kita mau mengikuti dia dan Jika untuk meresponi panggilan Tuhan Ikutlah Aku maka kita perlu tahu
siapa Tuhan yang mengajak kita Dia adalah Pencipta dan pemilik atas segala sesuatu yang ada didunia ini. Dia pribadi yang hadir kedunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa dari hukuman dosaia  dan Dia juga pribadi yang memberi jalan keluar bagi setiap persoalan, menyembuhkan sakit penyakit, memberi masa depan yang cerah dll. Dan yang paling penting adalah kita perlu menerimah dia secara pribadi, sebab ketika kita menerimah dia dan tinggal dalam hidup kita maka kita akan mengalami pembaharuan dalam hidup kita.

2.       Berani menerimah resiko (11)
Matius baru saja mengambil keputusan untuk mengikuti Tuhan dan ketika makan bersama datang orang farisi dan bertanya kepada murid-murid mengapa Gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang-orang berdosa” pertanyaan orang-orang farisi mengadung satu unsur cibiran. Tapi karena Matius sudah membuat keputusan sehingga dia tidak ragu-ragu.
Matius 8 :18-22 “ hal mengikut Yesus”
Berani melepas dan meninggalkan sesuatu sebab ketika orang farisi bertanya tentunya dia memiliki satu motifasi sebab Tuhan Yesus sangat popular sehingga dia berpikir jika mengikut Tuhan dia akan mendapatkan status social/kedudukan sebab dia orang yang rohani sehingga Tuhan menjawabnya “serigala mempunyai liang, burung mempunyai sarang tetapi anak manusia tidak memiliki tempat untuk meletakan kepala-Nya. Dan juga salah seorang murid bertanya dan meminta ijin untuk menguburkan orang tuanya tapi kata Tuhan “Ikutlah Aku biarkan orang mati menguburkan orang mati” dan juga seorang lain meminta ijin untuk pamit kekeluarganya tetapi Yesus berkata dengan tegas “setiap orang yang siap untuk membajak tetapi manenoleh kebelakang dia tidak layak bagi kerajaan Allah dan juga dalam Injil markus juga disitu diceritakan bagaimana Yesus sendiri tertolak dikampung halamaNya dan juga cerita lainnya dimana seorang muda yang benar sekalipun sulit untuk mengikut Tuhan ketika Tuhan menyuruh dia untuk menjual segala harta kekayaannya.

Aplikasi
Dari contoh-contoh yang ada dalam alkitab memberikan pemahaman bagi kita bahwa Saat kita meresponi panggilan Tuhan untuk mengikuti Dia bukanlah keputusan yang mudah sebeb kita harus berani melepas segala sesuatu dan kita juga harus siap untuk menghadapi banyak persoalan, ditolak, dicerca, dianiaya, dll. Tidak sesuai dengan harapan kita maka itulah keputusan yang sudah kita buat dan kita harus siap untuk menghadapinya karena kata Tuhan jika kita mau mengikuti Dia maka kita harus pikul salib (Mat 16:24)

3.       Menyadari keberadaan kita sebagai orang berdosa (11)Pertanyaan orang Farisi (ay. 11): “Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang-orang berdosa?” menunjukkan bahwa orang Farisi:
- Menganggap diri lebih rohani/tidak berdosa
- Menganggap Yesus berdosa
- Tidak berbelas kasihan terhadap orang berdosa
Aplikasi:
Ketidaksadaran seseorang akan keberadaannya sebagai orang berdosa dan menganggap diri lebih baik dari yang lain akan membatasi dan menghalangi untuk meresponi panggilan Tuhan.
Status kita sebagai orang berdosa
Ketika mengaku dengan mulut kita bahwa kita adalah orang berdosa maka kita akan tertolong dan rela hati untuk mengikut Tuhan ketika Tuhan memanggil kita, sebab
Tuhan datang kedunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa.


III.                Kesimpulan
ketika Tuhan memanggil kita maka kita harus meresponinya dengan, mengambil keputusan, keputusan itu dibuat dengan mengenal siapa Yesus dan harus menerimah Dia secara pribadi.
Berani menerimah resiko yakni memikul salib.
Menyadari keberadaan sebagai orang berdosa sebab Tuhan datang untuk menyelamatkan orang-orang berdosa dari hukuman dosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar